KOMODITI PISANG DI KABUPATEN SUMEDANG MENURUT PANDANGAN CECE
Oleh : Cece Suherman
PENDAHULUAN
Later Belakang
Pisang adalah buah yang mempunyai rasa enak dan baunya khas, karena rasanya enak saya seneng makan pisang. Saya seneng pisang ambon kuning, ambon lumut , raja sere, raja bulu , kapas sampai pisang ampiang yang keras tapi nyakrek dan manis. Ternyata bukan hanya saya seorang yang suka makan pisang seluruh keluarga saya seneng pisang istri saya, anak saya , mertua saya, orang tua saya sampai tetangga saya. Apabila persediaan ada saya setiap hari makan pisang.
Ini adalah pisang kapas, pisang ini bisa dimakan langsung buah dan bisa juga diolah menjadi pisang olahan seperti dikolek bulan puasa biasanya, di kripik bisa juga dibuat tepung jadi makanan bayi.
Ini adalah jantung pisang , merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak domba sapi d an lain lain. Bahkan beberapa jenis pisang tertentu jantungnya bisa dijadikan pasakan yang lejat dan bergiji, seperti jantung pisang manggala, pisang roid, pisang raja bulu khususnya di jawa barat merupakan komoditi yang dapat dijual |
Kebutuhan pisang untuk dipedesaan dipenuhi dari tanaman pisang yang ditanam di kebun, pekarangan, kadang ada yang di pematang sawah. Artinya kebutuhan pisang untuk konsumsi dipedesaan bisa terpenuhi.
Untuk di perkotaan sepeti Bandung,Cirebon, Jakarta dengan jumlah penduduk jutaan orang tentu juga sama seperti keluarga saya seneng terhadap pisang yang artinya membutuhan pasokan pisang yang cukup banyak . semakin bartambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan pisang juga akan semakin bertambah pula dan kebutuhan tersebut beberapa bagian dipasok dari pedesaan. Tentunya hal ini adalah merupakan peluang pasar yang cukup lebar. Selain untuk kebutuhan konsumen juga dibutuhkan untuk bahan baku industri. Di sumedang sendiri banyak tumbuh industry pengolahan pisang terutama sale pisang . Pasokan bahan baku untuk sale pisang di sumedang didatangkan dari lampung dengan jumlah puluhan ton per bulan, ini sangat aneh dan ajaib.
Pada umumnya pisang di Sumedang belum dibudidayakan secara intensif, hal ini terlihat dari pertanaman yang ada . pisang masih merupakan sampingan
Di batas jalan Desa Jatimekar Kec Situraja antara Cijati hilir dengan kamp Bakan asem Desa Ranjeng Kec. Cisitu
Analisis Masalah Kalau dilihat dari kondisi tanaman pisang umumnya di Wilayah Kabupaten Sumedang yang dibudidayakan oleh petani dapat disimpulkan 1. Pisang termasuk tanaman budidaya yang marginal ( terpinggirkan) hal ini dapat dilihat banyak ditanami dipingir jalan atau pinggir gawir persis seperti tanaman liar. 2. Belum dilakukan pengolahan tanah sebelum penanaman 3. Belum ada peremajaan sehingga tanaman perumpun berhimpitan hingga puluhan pohon padahal satu rumpun sebaiknya tidak boleh lebih dari 3 pohon 4. Belum ada pemilihan varietas yang mempunyai ekonomis tinggi 5. Belum ada pengaturan jarak tanam 6. Belum ada pengendalian OPT pisang terutama penyakit penting seperti fusarium sp dan penyakit Ralstonia sp 7. Belum sesuai Standar Oprasional Prosedur (SOP ) pisang di Sumedang, atau jangan jangan belum ada SOP pisang Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah menyadarkan kita bahwa pisang bisa dijadikan tanaman unggulan alternative setelah sawo. Bahwa pisang dengan umur yang hanya setahun dapat memanen buahnya. Bahwa pisang hanya 1X tanam dalam kurun waktu 5 tahun. Bahwa pisang dapat diawetkan dengan berbagai pengolahan, bahwa pisang banyak mengandung gizi yang penting buat kesehatan masyarakat. Bahwa pisang merupakan investasi yang menggiurkan. Bahwa pisang merupakan komoditi yang dapat meningkatkan tarap hidup petani. Bagaimana agar komoditi pisang merupakan Komoditi yang dapat mengangkat tarap hidup petani? · Sosialisasi terhadap para petani bahwa pisang bisa dijadikan komoditi yang menguntungkan. · Membuat kebun contoh tiap wilayah kerja penyuluhan yang dapat dijadikan standar para petani di lapangan · Mengadakan sekolah lapangan SOP pisang · Mengundang investor untuk pengadaan modal kerja dan biaya produksi serta penyaluran hasil produksi pisang · Temu usaha dengan pengusaha industry pengolahan pisang baik dari lakol maupun dari luar Kabupaten Sumedang TEHNIK BUDIDAYA TANAMAN PISANG Pembibitan Perbanyakan dengan cara vagetatif berupa tunas ( anakan). Tinggi anakan untuk bibit 1 – 1,5 m, lebar potongan umbi 15 – 20 cm. Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat. Bibit yang baik daunnya masih berbentuk pedang, helai daun sempit. Tehnik Penanaman Ukuran lubang adalah 50x50x50cm pada tanah berat, dan 30x30x30 cm pada tanah gembur Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3x3,3m untuk tanah berat Penanaman dilakukan menjelang musim hujan ( September – Oktober) Siapkan campuran Tricoderma dan pupuk kandang, caranya 100 gr Tricoderma dicampur dengan 25-50 kg pupuk kandang kelembaban diatur masukan dalam karung dan biarkan 1-2 minggu Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah. Tanah galian bagian atas campur dengan Tricoderma yang sudah dicampur pupuk kandang ( 0,5 – 1 kg)perlubang tanam , tambahkan dolomite 0,5-1 kg per lubang, pupuk kandang 15-20 kg/lubang tanam. Masukan bibit dengan posisi tegak, tutup terlebih dulu dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur Tricoderma,dolomite dan pupuk kandang diikuti dengan tanah galian bagian bawah ANALISA USAHA PISANG
Keuntungan selama 5 tahun = 450.000.000 – biaya total 71.527.000 = Rp.378.473.000 Keuntungan /tahun = 378.473.000 /5 = Rp.75.694.600 Keuntungan /bulan =75694600/12 = Rp 6.307.883 Keuntungan/bulan dalam 100 tumbak= Rp.6.307.883/7 = Rp.901.126,- Perhitungan lain dalam Panen Pisang
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar