Tungro merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman padi karena mempunyai potensi kerusakan yang tinggi. penyebaran dapat meluas dengan cepat terutama apabila faktor faktor pendukung perkembangannya tersedia seperti kepadatan populasi vektor utama wereng hijau (Nephotetix virescens) dan sumber infeksi. Penanaman varietas padi yang peka, dan pertanaman tidak serentak serta faktor lingkungan terutama musim hujan dan kelembaban yang tinggi juga menguntungkan bagi perkembangan wereng hijau.
Infeksi penyakit tungro pada tanaman padi dapat terjadi sejak tanaman di pesemaian. Pada daerah pertanaman padi yang serentak infeksi penyakit tungro sebagian besar mulai terjadi setelah tanam. kehilangan hasil akibat serangan tungro sangat bervariasi, tergantung pada umur tanaman dan intensitas serangan. semakin muda umur tanaman terinfeksi, semakain besar kehilangan hasilnya. kisaran kehilangan hasil pada stadia yang terinfeksi 1-12 mg setelah tanam (mst) antara 90-20 %. Pada intensitas serangan ringan kehilangan hasil diperkirakan mencapai15 %, intensitas serangan sedang mengakibatkan kehilangan hasil lebih kurang 35 %, intensitas serangan berat mengakibatkan kehilangan hasillebih kurang 59 % Apabila kehilangan hasil mencapai 79 % keatas maka daerah serangan dinyatakan sebagai puso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar