Sabtu, 29 Januari 2011

Mengenal Penyakit Tungro Pada Tanaman Padi

Tungro merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman padi karena mempunyai potensi kerusakan yang tinggi.  penyebaran dapat meluas dengan cepat terutama apabila faktor faktor pendukung perkembangannya tersedia seperti kepadatan populasi vektor utama wereng hijau (Nephotetix virescens) dan sumber infeksi.  Penanaman varietas padi yang peka, dan pertanaman tidak serentak serta faktor lingkungan terutama musim hujan dan kelembaban yang tinggi juga menguntungkan bagi perkembangan wereng hijau.  
 Infeksi penyakit tungro pada tanaman padi dapat terjadi sejak tanaman di pesemaian.  Pada daerah pertanaman padi yang serentak infeksi penyakit tungro sebagian besar mulai terjadi setelah tanam.  kehilangan hasil akibat serangan tungro sangat bervariasi, tergantung pada umur tanaman dan intensitas serangan.  semakin muda umur tanaman terinfeksi, semakain besar kehilangan hasilnya.  kisaran kehilangan hasil pada stadia yang terinfeksi 1-12 mg setelah tanam (mst) antara 90-20 %. Pada intensitas serangan ringan kehilangan hasil diperkirakan mencapai15 %, intensitas serangan sedang mengakibatkan kehilangan hasil lebih kurang 35 %, intensitas serangan berat mengakibatkan kehilangan hasillebih kurang 59 % Apabila kehilangan hasil mencapai 79 % keatas maka daerah serangan dinyatakan sebagai puso.
Penyakit tungro adalah penyakit yang disebabkan oleh virus berbentuk bulat dan batang yang ditularkan oleh wereng hijau dan juga wereng loreng.  Oleh karena itu upaya pengendaliannya harus ditujukan kepada eradikasi sumber infaksi dan pengendalian vektornya.  Selain itu upaya pencegahan serangan tungro dengan penanaman varietas tahan,  bertanam secara serentak dan budidaya tanaman sehat dengan pengelolaan tanaman terpadu (PTT).

Pengendalian penyakit tungro secara terpadu perlu dilakukan, baik mencakup aspek tehnik pengendaliannya maupun gerakan operasionalnya.  Kedisiplinan aparat pemerintah dan petugas dalam melakukan penyuluhan  dan penyediaan sarana pengendalian bagi para petani serta kepedulian kelompok tani merupakan factor kunci dalam pengendalian penyakit tungro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar